Senin, 16 Agustus 2010

☼ Sinopsis serial tv supernatural


Jauh sebelum Supernatural ditayangkan oleh Trans-7, serial ini sudah banyak ditonton lewat DVD yang banyak dijual di mal-mal.

Bagi pecinta film horor dan misteri, serial Supernatural yang ditayangkan di 44 negara, termasuk Inggris, Singapura, Rusia, dan Kroasia ini, sudah menjadi tontonan wajib. Saya mengetahui film yang menceritakan petualangan ‘pemburu hantu’ ini berkat rekomendasi seorang teman beberapa bulan lalu. Di tengah euforia hadirnya berbagai tontonan serial televisi seperti ‘24’-nya Jack Bauer, Heroes atau Lost, serial Supernatural menjadi alternatif untuk pemuas dahaga akan tontonan horor dan misteri. Kisah yang diramu dalam setiap episode menimbulkan ‘penyakit’ yang sama, addicted (ketagihan). Dalam hal pengalaman menonton, ada kesamaan dengan ‘24’.Kisahnya dikemas sedemikian rupa membuat penonton selalu penasaran dari awal hingga akhir cerita (episode). Kadang di awal cerita penonton langsung disuguhkan petualangan menegangkan lalu mengalir perlahan membuka tirai misteri yang disuguhkan di awal cerita. Ada pula episode yang mengambil alur maju ke masa depan lalu mengalir mundur ke masa lalu.
Kisah perburuan hantu (kekuatan jahat) juga dibuat variatif. Kalau kita menyaksikan episode-episode dalam musim pertama dan kedua, hampir tidak ada pengulangan atau kesamaan cerita antar episode. Dengan kreatif, sang sutradara (Eric Kripke) dan produser (Eric Kripke, McG dan Robert Singer), meramu berbagai karakter dan hantu menjadi tidak membosankan. Hantu-hantunya pun mengambil banyak bentuk mulai dari badut sirkus, hantu yang tinggal di lukisan, orang-orangan sawah, manusia jadi-jadian, dan sebagainya. Karakter antagonis pun dimasukkan dalam film yang diproduksi oleh Warner Bros Television Production Inc ini. Misalnya agen FBI yang malah menghalangi petualangan dua bersaudara, Dean (Jensen Ackles) dan Sam Winchester (Jared Padelecki) dalam membasmi kekuatan-kekuatan jahat. Tempat terjadinya kejadian-kejadian aneh pun bermacam-macam mulai dari hutan, desa terpencil, kota besar seperti New York, hingga penjara. MLP (BI 50)
Terbakar di Langit-langitKisah mistik versi Amerika ini telah memulai debutnya pada September 2005. Hingga season ketiganya pada Oktober 2007, tayangan ini masih menjadi perbincangan warga Amerika. Film yang dibuat di Kanada ini hingga season ketiga sudah menelurkan 49 episode. Di Indonesia, Trans-7 baru menayangkan season pertama mulai 22 Oktober dari Senin hingga Jumat pada pukul 20.30-21.00 WIB.

Awal mula (latar belakang) petualangan pemburu hantu ini dimulai ketika dua tokohnya masih kanak-kanak. Dean yang berusia empat tahun dan adiknya yang masih bayi, Sam Winchester kehilangan ibunya, Mary, 2 November 1983 (All Souls’ Day). Peristiwa kematian ibunya ini sering dijadikan pembuka (intro) dalam episode-episode selanjutnya. Di situ dikisahkan John sang ayah melihat darah menetes ke dalam box bayi tempat Sam tertidur. John kemudian menoleh ke atas dan melihat isterinya menempel di langit-langit. Tidak lama kemudian, isterinya dilahap api besar. John kemudian menyuruh Dean membawa Sam ke luar rumah dan masih berusaha menyelamatkan isterinya padahal api makin berkobar menghanguskan rumah mereka.
Pasca kejadian itu, seorang paranormal memberitahu John bahwa ada ‘sesuatu’ kekuatan supernatural yang bertanggungjawab atas kematian isterinya. Hal ini membuat John menjadi terobesi memburu dan menghancurkan ‘sesuatu’ yang membunuh isterinya itu. Seiring dengan bertambahnya waktu, John juga melatih Dean dan Sam untuk mengenali dan mengalahkan kekuatan-kekuatan gelap. Setelah beranjak dewasa, Sam mulai ‘memberontak’ dan tidak setuju dengan gaya hidup ayahnya. Karena Sam lebih sering bertengkar dengan ayahnya, ia memilih pergi menjalani ‘hidup yang normal’. Ia kuliah di Stanford University dengan beasiswa penuh dan berpacaran dengan Jessica Moore. Sam akhirnya bergabung dengan Dean memburu kekuatan jahat setelah pacarnya Jessica Moore tewas terbakar di langit-langit sama seperti peristiwa yang dialami ibunya.
Dalam perjalanan mereka mencari ayahnya yang tidak meninggalkan pesan apapun, Dean – yang cuek dan hobi makan - dan Sam - yang lugu dan kaku - menimba banyak pengalaman dengan panduan buku harian milik ayahnya. Dalam buku itu tersimpan catatan-catatan tentang apa dan bagaimana membasmi kekuatan-kekuatan jahat supernatural. Dean dan Sam akhirnya bertemu dengan ayahnya saat mereka berusaha menghancurkan kekuatan jahat yang membunuh ibunya. Sayang, mereka kalah dan kehilangan jejak sang pembunuh yang sering disebut si mata kuning.
Aksi sang ayah hanya bisa kita saksikan hingga episode pertama di musim kedua (season two) sebab di episode tersebut, John memilih mati dengan menukar nyawanya agar Dean yang sudah di ambang kematian bisa hidup kembali. John terpaksa melakukan perjanjian dengan ‘si mata kuning’ itu karena sangat menyayangi Dean. Kematian ayahnya ini menjadi titik balik bagi Sam untuk sungguh-sungguh meneruskan perburuan yang dilakukan ayahnya. Dalam Supernatural musim pertama hingga ketiga, Dean dan Sam terus menyusuri jalan-jalan dan kota-kota di Amerika dengan mengikuti berita-berita kematian yang aneh di surat kabar dan internet.
Are you ok ?
Sedikit demi sedikit mereka menemukan jejak ‘sang pembunuh’ dan berbagai misteri terbuka satu per satu. Benarkah Sam ditakdirkan menjadi ‘prajurit’ kekuatan gelap yang mengancam umat manusia? Bagaimana cara mereka menghentikan ‘sang pembunuh’ tanpa John, ayahnya? Apakah Dean si playboy akan menemukan tambatan hatinya? Jawabannya tentu terserah si pembuat cerita. Kita cuma bisa menonton dan menebak-nebak saja. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar